BREAKING NEWS

Sabtu, 20 Mei 2017

Semangat Penyandang Tunanetra Kejar Cita-Cita Menjadi Diplomat


DEPOK – Pada Selasa 16 Mei 2017, seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2017 telah diikuti oleh 797.023 peserta secara serentak se-Indonesia. Dari angka tersebut, tercatat sebanyak 263 orang merupakan perserta berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Meski memiliki keterbatasan secara fisik, semangat mereka tetap menggebu demi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) serta meraih cita-citanya.
Salah satu peserta berkebutuhan khusus adalah Abizar Giffari (21). Bertolak dari kediamannya di Kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, sejak pukul 06.00 WIB, Abizar tampak bersemangat menjalani SBMPTN di Kampus Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, Jawa Barat. Terlebih dalam ujian tersebut, penyandang tunanetra ini ditemani oleh sang ibunda, kakek, dan seorang adik.

Kepada Okezone.com, Abizar bercerita mengenai persiapan sebelum mengikuti SBMPTN tersebut. Selain berdoa, penggemar anime Jepang ini terus mempelajari materi SBMPTN serta belajar mobilitas menggunakan tongkat di sebuah yayasan tunanetra di kawasan Jakarta Selatan.
"Persiapan khusus tidak ada. Hanya saja belajar makin ditingkatkan dan tidak lupa berdoa," ujar Abizar ditemui di Gedung Fakultas Hukum, Kampus UI.
Dalam SBMPTN kali ini, Abizar memilih dua program sarjana, yakni hubungan internasional dan sastra Jepang. Tak sekadar memilih, cita-cita Abizar sangat mulia meski memiliki keterbatasan fisik ketimbang calon mahasiswa lainnya.
"Saya pilih jurusan itu karena bercita-cita kelak bekerja di Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia. Karena saya ingin memajukan tunanetra dengan adanya kerjasama antara Indonesia dengan Jepang," jelas cowok yang hobi bermain musik ini.
Cita-cita tersebut makin diperkuatnya dengan kemampuan Abizar menguasai sejumlah bahasa asing. Selain Jepang, ia bisa berbahasa Prancis, Jerman, serta Korea.
"Kalau tidak jadi diplomat, ya jadi penerjemahlah," kata pria yang juga mengajar sebagai guru bahasa Jepang di SMA Negeri 85 Jakarta.
Abizar sendiri diagnosis menderita Ablasi Retina hingga menyebabkan kebutaan sejak duduk di bangku SMP atau saat umur 15 tahun. Ablasi retina merupakan lepasnya retina dari jaringan penopangnya. Ablasi retina bisa disebabkan karena proses degenerasi ataupun karena cedera atau peradangan. (ira)
(sus)

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 PERTUNI

Powered by Themes24x7